Pappasengna tau Riolota Kenapa mereka Sukses Jalani Hidup

Pappasengna tau Riolota Kenapa mereka "sukses" jalani hidupnya?. To Matowatta Riolo iyarega To Mariolota (beberapa orang sebelumnya/nenek moyang) ialah beberapa orang yang "tidak bersekolah" seperti kita di hari ini yang sarjana, magister, bahkan juga telah doktor. Tapi kenapa orangtua kita nampaknya lebih bagus, bijak dan arif?"

Pappasengna tau Riolota Kenapa mereka "sukses" jalani hidupnya?.

Mereka demikian kuat
Mereka sabar
Mereka tidak pernah berkeluh kesah
Mereka selalu mengucapkan syukur
Mereka selalu berpikiran positif

Karena Mereka

Malempu (Jujur)
Teng mangoa" (tidak serakah)
Teng mangempuru (Tidak iri)
Magetteng" (tegas dalam kata, tegar dalam tindakan)
Mappasitinaja" (Ini patut, yang itu tidak patut saya lalukan)
Matanre siri" (Malu bila lakukan beberapa hal yang tidak pantas)

Lempu namacca, Iyanaritu madeceng riparaddeki ri karakterkale,

Iyatonaritu temmassarang dewata Seuwae.

Naiya dandanengnge acca, Iyanaritu mitaengngi addimunrinna gaue.

Naiya nappogau engkapi madeceng napogaui. Narekko engkai maja, ajasi ja mupogaui rewei matti ja'na riko

(Jujur dan pintar, itu yang selalu ada pada diri yang tidak terpisah dengan yang diharapkan oleh-Nya. Orang yang pintar ialah yang mempertimbangkan karena yang bisa terjadi dari satu tindakan.

Karena itu cuman yang bagus yang kau kerjakan. Bila salah yang kau kerjakan, karena itu mengakibatkan akan balik ke diri kamu).

----------------------------------------

Pesan nenek moyang yang semestinya tidak akan pernah sirna. Tapi sekarang ini dia tidak cuman pupus dalam tekstual tetapi lenyap di dunia kontekstual. Peradaban ilmu dan pengetahuan dan tehnologi sudah memxbawa kita pada kehidupan yang tidak lagi junjung tinggi nilai-nilai kearifan seperti yang sudah diturunkan nenek moyang kita, walau sebenarnya dunia mereka tidak banyak disentuh dengan akademisa ilmu dan pengetahuan.

Kenapa mereka "sukses" jalani hidupnya?.

Hidup mereka "mabbarakka" (penuh karunia). Orangtua kita mempunyai anak yang banyak, bahkan bisa saja selusin tapi mereka masih tetap sabar dan tidak pernah mengeluhkan dengan kondisi. Tidak pernah berpikiran jalan singkat (shortcut) untuk capai suatu hal.sebuah hal. Filosofi "nanre na pejje" (nasi dan garam) tidak cuma hanya kata tetapi betul-betul diwujudkan di kehidupan riil. Itu penyebabnya mereka "sukses" jalani kehidupan yang sebenarnya

"tidak ada apa-apanya" dibandingkan kehidupan ini hari yang serba "wah".

"Iyami ri ala-ala sappo, getteng lempu na ada tongeng (Menjadikan ketegasan, kejujuran dan perkataan yang betul sebagai pagar kehidupan).

Na resopa teng mangingngi na malomo na letei pammase dewata ( Usaha yang benar-benar dan sabar ialah titian akan hadirnya Karunia Allah SWT).

Saja mu mangoa nasaba iyatu ngowae sapu ri pale cappa'na (Tidak boleh serakah karena ujungnya kau akan kehilangan segala hal).

Saja mungauwi tennia tane-tanemmu (Tidak boleh ambil suatu hal yang bukan bagianmu)

Tabe salamakki fada tosalama lino akherat.